foto ilustrasi .hibunda.com |
Oleh :
Kak Pujianto
Salah satu tips mendidik anak adalah dengan cara memberikan teladan, menurut Ir.Jarot wijanarko Pendiri The happy Holy Kids Edutaimen, dalam bukunya mengatakan “anak-anak adalah peniru ulung, anak akan mengucapkan apa yang dia dengar dan akan melakukan apa yang dia lihat.”
Jadi jangan heran dan bingung kalau suatu hari
tiba-tiba anak anda berkata kasar dan
berlaku tidak sopan pada orang lain padahal anda tidak pernah mengajarinya,
karena secara tidak sadar ternyata anda pernah melakuka tindakan yang kasar dan
tidak sopan kepada pembantu atau suster dan di saksikan oleh anak anda. anak
anda akan memelajarinya dan akan
melakukanya juga kepada orang lain atau justru kepada pembantu.
Suatu
hari dalam seminar yang saya bawakan di HHK Center beberapa tahun yang lalu, seminar mini yang di khususkan untuk orang tua yang mengantar anak-anaknya melakukan kunjungan ke studio HHK saat itu, ada seorang ibu bertanya
kepada saya ”Kak puji.anak saya berumur 15
bulan Belakangan ini anak saya
memiliki hoby memukul, apa ada saran
untuk menghentikanya?
Anak balita umur 13 sampai dengan 36 bulan
pada umumnya memang suka memukul, karena itulah cara yang paling sering
dilakukan anak untuk menunjukan agresivitasnya. Apa lagi bila selama ini banyak film bernuansa
kekerasan yang di tontonya di televisi dan mulai menitukan adeganya, Tak heran
jika anak merasa kesal, iya lantas mengungkapkanya lewat cara memukul.
Selain karena kemampuan bicaranya masih
pas-pasan Balita 13 sampai dengan 36 bulan
memiliki faktor-faktor lain yang menjadi penyebab memiliki hoby memukul,
yaitu sifat egosentris alias masih
melihat segala sesuatu dengan sudut pandang sendiri, sarana untuk cari
perhatian, upaya membela diri, ataupun karena memiliki energi berlebihan namun
bingung mencari cara guna meluapkan
energinya yang berlebihan itu
Saran saya adalah:
·
Cegah prilaku tersebut, saat anak
mau memukul, orang tua harus segera menangkap tanganya, Lalu katakan “Stop!!
Kamu tau kamu adalah anak baik dan memukul itu tindakan yang tidak baik, karena
bisa menyakiti, jangan melakukan itu yah”
·
Beri batasan apa saja yang boleh
dan tak boleh dilakukan saat bermain bersama teman-temanya
·
Jelaskan pula kalau ia
menginginkan sesuatu yang ada di tangan temanya, mintalah secara baik-baik.
Bukanya dengan mendorong atau memukul si teman. Demikian pula jika permainan
itu harus antre menunggu giliran maka orang tua menjelaskan kepada anak bahwa
dirinya pun harus masuk dalam antrean.
·
Jika anak tetap memukul, orangtua
harus segera membawa anak pulang. Jangan menunggu sampai dia melakukannya yang
ke 2-3 kali, baru orang tua bereaksi. Berlakulah konsisten.
·
Ajak anak berdialog,Jelaskan, dia
boleh bermain mobil-mobilan lagi, asal dia berjanji tidak mengulangi lagi
tindakan agresifnya. Cara ini lebih efektif daripada orangtua berteriak-teriak
atau bahkan memukul anak.
·
Orang dewasa patut memberikan
contoh pada anak, misalnya jangan sampai memotong antrean mobil di jalan, atau
ketika berbaris mengambil makanan di acara pesta.
·
Jangan melakukan tindakan yang
mirif dengan gerakan memukul, dan jangan biarkan anak anda menonton tontonan
yang melakukan adegen memukul