Ilustrasi www.tempo.co.id |
“Iya,
ini anak cengeng banget!” kalimat ini justru membuat anak memakai
tangisnya sebagai senjata untuk mendapatkan kemauannya. Di dalam
benaknya akan tertancap label bahwa dia anak cengeng. Maka ketika dia
mengalami kesulitan, dia hanya tahu satu cara mengatasinya, yaitu
menangis.
Balita juga tidak pernah belajar mengutarakan keinginannya, pendapat atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Lalu apa yang bisa orangtua lakukan?
Balita juga tidak pernah belajar mengutarakan keinginannya, pendapat atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Lalu apa yang bisa orangtua lakukan?
- Perhatikan mana tangisan yang benar, dan mana yang pura-pura. Biasanya tangisan palsu tanpa air mata, berkepanjangan atau berlebihan. Misalnya dengan berteriak atau merusak.
- Hadapi anak menangis dengan tenang, tidak berlebihan, tanyakan apa yang terjadi dan apa yang dia inginkan. Bila anak tantrum, diamkan sejenak. Biarkan dia meluapkan emosinya sebelum Anda ajak bicara. Yang terpenting, jangan pernah menyebut balita sebagai “Anak Cengeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar