Syok
luar biasa pastinya, ketika Anda mendapati si praremaja Anda sedang
asyik menonton adegan-adegan erotis film porno di layar laptop. Anda
spontan berteriak, sementara si praremaja mematung dengan wajah tak
berdaya, merasa bersalah, sekaligus ketakutan. Ya, rasanya memang campur
aduk, antara tak percaya, marah, gemas, dan takut. Sebagai orang tua,
Anda juga merasa bersalah karena tak bisa menjaga dan melindungi anak
dari pengaruh buruk.
Sekadar marah-marah dan melarang jelas bukan solusi bijaksana. Apalagi, seks sesungguhnya bukanlah perbuatan kotor dan menjijikkan yang perlu dijauhi, apalagi dihindari manusia. Justru sebaliknya, seks adalah perbuatan alamiah sebagai sarana reproduksi manusia dan ungkapan kasih sayang dua orang yang saling mencintai.