Selasa, 29 Oktober 2019

BERBAGI CERIA DENGAN SAHABAT DI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG

Desember 2017 adalah kenangan yang tak akan di lupakan ketika kami mengunjungi adik-adik di pengungsian, mereka harus di liburkan dari sekolah dan harus meninggalkan tempat tinggalnya akibat erupsi gunung sinabung,  Team Yayasan Anak Ceria Nusantara bersama beberapa relawan menghibur mereka, menciptakan keceriaan, kami berbagi kasih.

 

Rasa kami saat itu bercampur aduk, kami sedih melihat mereka tidur di tempat seadanya, bahkan cerita dari seorang anak kecil perempuan "bukan hanya dingin tapi was-was takut gunungnya meletus dan mengenai mereka"
















Senin, 07 Oktober 2019

APA ITU CERITA DAN DONGENG

Pengertian Cerita, 
Dongeng dan Metode Bercerita

Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).

Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular). Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”.

Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan antara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.

GURU HARUS PANDAI BERCERITA DI DEPAN ANAK-ANAK, INI PENJELASANNYA

Pernahkah anda membaca atau mendengar sebuah ungkapan ” Seorang Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”. Bercerita bagi guru adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki atau di kuasai.

Bercerita bagi guru adalah sebuah cara atau metode yang efektif untuk menyampaikan pesan atau menularkan sebuah pengetahuan bagi anak-anak atau murid dan akan diterimanya dengan senang hati.

Dibutuhkan banyak cerita-cerita yang khusus ditunjukan untuk anak usia dini yang ditulis dari para praktisi pendidikan tersebut atau para penulis cerita yang kompeten di bidangnya agar cerita yang disampaikan mengena pada sasaran bahkan seharusnya cerita yang dibuat secara khusus didasarkan pada material kurikulum pengajaran pada pendidikan AUD yang berlaku, karena pada kenyataanya jarang sekali ditemukan panduan-panduan praktis tersebut padahal pedoman-pedoman tersebut sangatlah dibutuhkan oleh tenaga pendidik di seluruh Nusantara.

Tidak bisa kita pungkiri Pada umumnya banyak guru AUD yang masih terbatas pengetahuannya tentang metode bercerita, teknik bercerita dan tips-tips efektif dalam bercerita. padahal pendidikan anak usia dini sangatlah identik dengan cerita/mendongeng, anak usia dini sangatlah menggemari cerita atau dongeng, bagi pendidikan anak usia dini cerita/dongeng sangatlah efektif untuk mengajar dan memberikan pesan karakter. Mengapa demikian, dengan metode cerita maka yang pertama pesan akan lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Seperti contoh cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat secara utuh sampai kita dewasa. Kedua, melalui cerita manusia diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui.

Molai sekarang belajarlah dan lengkapi diri dengan berbagai tips-tips bercerita

Oleh : Kak Pujianto
IG. @anak_ceria_nusantara


BOLEH MENGHUKUM ANAK, SELANJUTNYA?....

M enghukum ‘harus’ dilakukan selanjutnya cukup mengancam, tidak perlu dan tidak harus selalu menghukum. Jadi misal anak nakal, dulu kita puk...