Kamis, 20 Desember 2012

PELATIHAN BALLONING HIMPAUDI KOTA JKT TIMUR

Jakarta, Pelatihan Balloning khusus untuk guru PAUD yang di adakan di sebuah mall di bilangan jakarta timur membuat keceriaan tersendiri, tepatnya di TAMINI HIMPAUDI KOTA Jakarta timur sengaja membuat pelatihan Balloning dan Puppet show,  antusias para peserta terlihat ketika nara sumber  kak pujianto dengan totalitas mengajar bagaimana membuat ballon menjadi sebuah aktifitas anternatif bagi anak-anak usia emas,

Guru Harus di bekali kreatifitas, karena kalau tidak anak-anak didik tidak kreatif pula.
Acara yang diselenggarakan dengan durasi 5 jam membuat para peserta puas.









Kamis, 11 Oktober 2012

CARA & TIPS MENDIDIK ANAK


Pedoman Para Guru.blogspot.com.Setiap orang tua pasti menginginkananaknya sukses secara akademik di sekolah, dan merupakan kebanggaan jika anak kesayangannya mendapatkan ranking satu di kelasnya. bahkan tak sedikit orang tua yang memaksakan anaknya untuk belajar setiap hari, bahkan mengikuti bermacam-macam les sampai-sampai lupa akan keterbatasan kemampuan anak.
banyak orang tua yang memaksakan anak untuk mendapatkan rangking karena orang tua sedang terlibat persaingan antar sesama orang tua akan keberhasilan mereka dalam mendidik anaknya untuk meraih rangking pertama  di sekolah.

Dalam buku Anak Cerdas yang di tulis oleh Ir jarot wijanarko pendiri Happy Holy Kids di tulis bahwa menurut Daniel guleman keberhasilan dipengaruhi 80 %kecerdasan hati. artinya orang yang berhasil dagang misalnya bukan yang pintar otaknya saja namun yang hatinya baik.
Kalau kita melihat orang-orang besar dunia, banyak dari mereka yang sukses justru memiliki catatan prestasi akademik yang pas-pasan bahkan bisa dibilang buruk namun mereka sukses di bidangnya, sebut saja Albert Einstein, Charles Darwin atau pemilik raksasa software dunia Bill Gates, pemain golf kelas dunia Tiger Wood dan masih banyak lagi.

Kesimpulanya adalah selain IQ ada kecerdasan lain yang juga tidak kalah besar pengaruhnya terhadap prestasi seorang anak, ada kecerdasan emosi (EQ: emotional quotient), kecerdasan sosial (social quotient) dan yang baru-baru ini banyak di sebut-sebut orang yaitu kecerdasan spritual (spiritual quotient).

Bagaimana cara mendidik anak dalam keluarga


Kenali bakat dan minat anak
Berilah kebebasan bagi anak untuk mengikuti beberapa kegiatan extrakulikuler di sekolah atau di lingkungan rumah, seperti sepak bola, bulutangkis, berenang, bela diri menyanyi bermain musik, melukis dan lain sebagainya. Dari kegiatan ini kita bisa menggali bakat dan minat anak.

Jangan membanding-bandingkan anak
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, mempunyai kelebihan dan kekurang masing-masing, ada anak yang kurang dalam hitungan tetapi memiliki kelebihan dalam bahasa, tidak bisa kita membandingkan dengan saudaranya yang memiliki prestasi baik dalam matematika tetapi buruk dalam kesenian.

Ajari anak dengan keteladanan
Kita tidak bisa memaksa anak untuk mengosok gigi setiap menjelang tidur kalau kita sendiri sebagai orang tuanya tidak pernah melakukan hal itu, ajaklah anak untuk melakukan shalat lima waktu dengan memberi contoh melaksanakan shalat, begitupun dengan kejujuran dan akhlak yang baik.

Kompaklah dalam medidik anak
Jika si Ibu menyuruh anaknya untuk belajar, maka si Ayah jangan membiarkan anaknya untuk terus-menerus bermain game. Ayah dan ibu harus memiliki visi dan misi yang sama dalam mendidik anak.

Sediakan waktu yang cukup bersama anak
Jangan berikan waktu sisa untuk anak, luangkan waktu untuk menjalin kebersamaan bersama anak karena sudah menjadi hak anak untuk meminta waktu dari orang tuanya, jangan biarkan anak untuk lebih memilih lingkungan lain di luar keluarga dalam mengemukakan unek-uneknya karena bukan tidak mungkin malah mendapatkan saran-saran negatif dari lingkungan pergaulannya.

Perlakukan anak secara postif
Jangan pernah mengatakan sesuatu yang negatif terhadap anak kita misalnya : "dasar bodoh begini aja nggak bisa...!" perkataan orang tua adalah doa, berusahalah untuk menghargai anak secara positif, puji dan beri penghargaan terhadap anak apabila anak kita melakukan hal-hal yang baik karena hal ini akan menimbulkan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anak adalah anugerah dan titipan bukan beban, perlakukan anak sebagai individu yang memiliki hak yang sama seperti orang dewasa lainnya, jangan paksakan anak untuk menjadi sesuatu yang diinginkan orang tuanya, jangan menekan anak untuk selalu mendapatkan nilai akademik yang hebat dalam matematika padahal sebenarnya anak kita mempunyai kemampuan lebih dalam seni musik dan bahasa. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menggali dan mengoptimalkan kemampuan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki anak.

Di ambil dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.

Kamis, 27 September 2012

DALAM MENDIDIK ANAK APAKAH BOLEH MEMUKUL?



Oleh Kak Pujianto

Sahabat-sahabatku yang baik hatinya, menanggapi status FB saya tentang  Apakah mendidik anak boleh memukul anak atau tidak, ternyata banyak yang berkomentar  boleh dan ada juga yang berkomentar tidak boleh tentunya dengan alasan. ada juga yang enggan berkomentar karena menunggu jawaban dari saya apakah menurut saya boleh atau tidak.

Memukul dan memukuli atau terpukul itu berbeda artinya, kalau memukul bisa sekali saja sedangkan memukuli biasanya orang mengartikan dipukul berkali-kali sedangkan terpukul artinya bisa kena pukulan yang tidak disengaja atau ada arti lain tentang terpukul, misalnya merasa bersalah.
Baiklah tentang bolehkah mendidik anak dengan cara memukul? jawaban saya adalah BOLEH, tetapi itu adalah cara paling-paling –paling terakhir, anggaplah pukulan itu senjata terakhirlah, artinya kalau terpaksa ya pukul saja.
Dalam mendidik anak yang sering saya share ke sahabat-sahabatku yang mengikuti seminar parenting saya mengunakan istilah mendidik anak dengan hati,  metode inilah yang menjauhkan kita pada kekerasan anak, apasih mendidik anak dengan hati? mendidik anak dengan hati adalah mendidik anak yang tidak menyakiti anak yang dididiknya ” bahasa gaulnya mendidik anak harus dengan perasaanlah” seharusnya didikan akan menghasilkan sesuatu karakter yang baik, didikan akan menghasilkan perubahan yang negative menjadi positif. saya akan mencoba membahasnya dengan sederhana namun tidak terlalu luas, agar lebih menitik beratkan pada alasan memukul saja.

Bagaimana metode mendidik anak dengan hati, ada empat point ?
1. Terima dan perlakukan anak dengan seutuhnya  serta  penuh tanggung jawab
2.  Menjadi teladan
3.  Menyenangkan hati anak
4.  Menghukum
5.  Memberikan hadiah
khusus dalam hal ini saya akan membahas pint ke 4 yaitu menghukum.

Mendidik anak harus menghukum, kalau anak tidak pernah merasakan hukuman atau tidak pernah dihukum maka anak akan menjadi liar atau anak akan menjadi orang yang manja, cengeng dan suka mengeluh, namun demikian hukuman memiliki tujuan, apa tujuan hukuman ;

Fungsi hukuman
1. Menyadarkan kesalahan
Kalau anak salah lalu menyadarinya maka kita tidak boleh menghukumnya, kita hanya memotifasi agar selanjutnya berhati-hati karena semua orang pasti bisa berbuat salah, kalau anak sering salah di permasalahan yang samapun kita tidak boleh langsung menghukum, orang tua harus membantu mencari solusi agar tidak terjadi salah kembali, namun ketika anak sudah diberitahu berkali-kali dan mengetahui kalau itu salah lalu dilakukan lagi maka kita wajib memenghukumnya, agar dia tau kalau ada konskwensi kesalahan.
  
2. Menekankan aturan
Orang tua tidak boleh asal menghukum, hukumanpun ada tingkatanya, ada satuan waktunya berapa lama dia menghukum, dan orang tua juga tidak boleh menghukum karena melampiaskan kemarahanya atau hobi menghukum.
Buatlah peraturan di rumah, disekolah dan berikan panismenya, misalnya jam berapa anak belajar, tidur dan jam berapa anak nonton TV, kapan boleh main internet, playstion, atau bermain. atau peraturan waktu sholat semua harus sholat kecuali dede bayi. nah kalau melanggar maka akan kena hukuman. misalnya melanggar maka hukumanya tidak dapat uang jajan, atau tidak boleh bermain internet seminggu atau sita HP. dan seterusnya. namun sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan antara orang tua dan anak serta suami istri, suami dan istripun harus sepakat tidak boleh saat suami menghukum maka istri membela atau sebaliknya.

3. Anak tahu mana boleh & tidak
Kalau anak sudah tau itu tidak boleh dilanggar maka dilanggar maka kita boleh menghukum.
Hukuman harus dimulai dari hal yang ringan sampai hal yang berat bahkan paling berat, hukuman yang  membuat jera.
Hukuman yang membuat jera anak bukan hukuman kekerasan pada fisik, jangan menghukum fisik kalau tidak terpaksa.
Hukuman yang bisa membuat jera anak bisa dengan mengambil sesuatu yang dia sayangi. misalnya menyita HP nya, tidak boleh nonton TV, main game internet dan lain-lain, anda bisa melihat  apasih yang paling spesial dalam hidupnya.
Menghukum anak harus melihat usia, usia balita, berbeda dengan usia remaja cara hukuman pada anak remaja tidak bisa digunakan pada anak, menghukum juga harus tau waktu, jangan terlalu lama, anak usia dini, anak saya 3 tahun, sangat efektif ketika istri saya menghukumnya dengan hukuman duduk; wow dudukpun bisa menjadi hukuman kenapa, anak 3 s.d 5 tahun memang masanya masih suka yang lari sana-lari sini dan konsetrasinya masih paling lama 12 menit maka saat dia salah dan dipaksa untuk duduk 7 menit saja sudah bosen. jangan menghukum anak  balita dikamarmandi terlalu lama karena bisa – bisa malah menikmati dengan bermain air.
Perhatikan tempat apakah aman atau tidak bagi anak, kalau memasukan anak ke kamar mandi PERHATIKAN  licinkah dan bau menyengatkah, atau biasanya ada memutih atau bahan kimia lainya, kalau dihukum dalam Gudang, apakah ada barang yang berbahaya atau tidak.
HUKUMAN juga bisa dengan ANCAMAN  dengan catatan jangan mengancam dengan acancaman yang tidak akan kita lakukan karena akan menjadi boomerang buat kita, misalnya “ Kalau kamu gak mau belajar maka bunda akan bilang sama gurunya biar di keluarin dari sekolah” nah anda tidak akan pernah melakukan itu bukan, kalau anda mengancam dengan acaman seperti itu maka anak akan berkata “ Ah bunda pembohong”
MEMUKUL, Jangan memukul pada bagian muka, tangan, badan, kepala dan kaki, bagian yang tepat untuk memukul adalah bagian pantat disitulah bagian tubuh yang tidak berbahaya, kendati demikian kita tidak boleh memukul terlalu keras perhatikan anak kita ketika kita pukul, jangan memukul terus kalau anak sudah merasa bersalah.
saya menyarankan jangan memukul dengan tangan kita, kenapa agar anak kita tidak trauma dengan tangan kita,lalu dengan apa, bisa dengan kayu, atau rotan kalaupun trauma denganrotan tak masalah agar anak  ketika melihat rotan dia akan mengingat bahwa kalau saya salah maka saya di hokum dengan rotan dan selanjutnya dia akan berlaku hati-hati.
Setelah menghukum/memukul sebaiknya kita meminta maaf, memeluk dan katakan kalau kita sayang dan terpaksa menghukum agar kamu menjadi anak yang baik, soleh atau solehah.
Kalau berkaca pada ajaran-ajaran agama pasti ada ayat-ayat atau aturan tersendiri masalah boleh dan tidak boleh menghukum, misalnya Islam;
seseorang boleh  bersikap keras terhadap anak-anaknya manakala melihat mereka lalai atau mendapati kesalahan pada diri mereka. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 170-171)
Rasulullah r memerintahkan orang tua untuk memukul anaknya apabila mereka enggan menunaikan shalat ketika telah berusia 10 tahun.

Demikian yang disampaikan Abdul Malik bin Ar-Rabi’ bin Sabrah dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasulullah r bersabda:
“Perintahkanlah anak untuk shalat ketika telah mencapai usia tujuh tahun. Dan bila telah berusia sepuluh tahun, pukullah dia bila enggan menunaikannya.” (HR. Abu Dawud no. 494, dan dikatakan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud: hasan shahih)
Dalam islam Orang tua tidak diperkenankan memukul wajah. Hal ini secara umum dilarang Rasulullah r, sebagaimana dalam hadits Abi Hurairah z:
“Apabila salah seorang di antara kalian memukul, hendaknya menghindari wajah.” (HR. Al-Bukhari no. 2559 dan Muslim no. 2612)
Para ulama mengatakan bahwa ini adalah larangan memukul wajah secara tegas. Karena wajah merupakan sesuatu yang lembut yang terkumpul padanya seluruh keindahan. Anggota-anggota tubuh yang ada di wajah demikian berharga, dan sebagian besar penginderaan seseorang diperoleh dengan anggota tubuh tersebut. Sehingga terkadang pukulan di wajah bisa menghilangkan atau mengurangi fungsi anggota tubuh itu, terkadang pula menjadikan wajah cacat.

Dalam agama kristiani yang di tulis dalam kitabnya Amsal13:24 ” Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya;  tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. kalau waktunya harus memukul maka boleh memukul.
Kalau berbicara pada agama maka saya mengembalikan kepada para ulama, pendeta, atau para pemimpinya.
Intinya BOLEH memukul tetapi itu cara terakhir.
  


    


Selasa, 18 September 2012

KAPAN SIH YANG MENENTUKAN KESUKSESAN SESEORANG

Para guru yang baik hatinya, Pernahkah anda mendapat pertanyaan tentang kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Apa jawaban anda sebagai seorang guru saat itu?

Pada usia Emas 0-6 tahun,perkembangan otak sangat cepat hingga 80 persen. Pada saatlah otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi dengan cepat, tidak melihat baik dan buruk. usia inilah dimana anak masuk pada masa-masa perkembangan fisik,mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. 
Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagaiorang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang.Sebagai orang tua kadang kita tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa.Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?




Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. 

Kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecerdasan hati artinya orang yang sukses adalah orang yang bisa membangun hubungan yang baik kepada orang lain, kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah,karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan  dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu,lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.
Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (trianglerelationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu,Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakteranak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

AJARKAN ANAK AGAR GEMAR MEMBACA


Oleh : Kak Pujianto


Buku adalah jendela dunia,  pepatah tersebut sering sekali kita dengar, bahkan diantara  anda pembaca mungkin tidak asing mendengar pepatah itu, pepatah tersebut menurut saya  Tidak berlebihan  karena dengan membaca wawasan kita terhadap berbagai pengetahuan di dunia ini akan bertambah. terlebih bagi anak-anak kita,  membaca sangatlah penting bagi perkembangan kecerdasanya.
Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Selasa, 31 Juli 2012

AJARKAN ANAK AGAR GEMAR MEMBACA

Buku adalah jendela dunia,  pepatah tersebut sering sekali kita dengar, bahkan diantara  anda pembaca mungkin tidak asing mendengar pepatah itu, pepatah tersebut menurut saya  Tidak berlebihan  karena dengan membaca wawasan kita terhadap berbagai pengetahuan di dunia ini akan bertambah. terlebih bagi anak-anak kita,  membaca sangatlah penting bagi perkembangan kecerdasanya.
Membaca adalah salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca

CLUB GURU CREATIVE

CLUB GURU CREATIVE (CGC)  

Adalah Kumpulan Guru-guru PAUD,TK Seluruh Indonesia.
Club Guru Creative atau di singkat CGC di bentuk pada tanggal 1 Juni 2012 

Apa Tujuan terbentuknya CGC ini ? 

Sebagai wadah informasi dan memudahkan para guru-guru PAUD/TK mendapatkan Informasi mengenai seputar dunia anak dari mulai alat peraga pendidika,perkembangan pendidikan, kurikulum, dan kreatifitas serta event-event yang berhubungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini.

Program-program CGC :
1. Pelatihan-pelatihan atau worshop dengan tema-tema yang uptodate seperti: 

    a.Tips Bercerita
        Bagaimana mempersiapkan  sebuah cerita bagi anank ( mendongeng ) bagaimana  

        menampilkanya/atau menyampaikan cerita itu, bagaimana menarik Perhatian anak           saat bercerita, bagaimana agar anak betah mendengarkan cerita yang kita                
        sampaikan,bagaimana mencari ide untuk membuat cerita dan cara menyusun naskah 
        dll.

    b. Tips Membuat Alat peraga
         Bagaimana mempersiapkan dan membuat alat peraga sederhana untuk mengajar, 

         untuk  mendongeng dengan mudah, menemukan alat-alat yang sederhana dan     
         murah untuk membuat alat peraga, Alat peraga dengan kertas"

    c. Creatif Paper & Papper Creaf
        Bagaimana membuat aktifitas, prakarya, dekorasi menggunakan kertas

    d. Tips Mengajar dengan Lagu dan gerakan
          Bagaimana membuat lagu secara mudah sesuai tema yang dibutuhkan dan     

        merancang  gerakanya, bagaimana mengajarkan lagu pada anak-anak.

    e. Balloning/ Magic Ballon
        Bagaimana membuat creatifitas dengan ballon, membentuk ballon untuk alat peraga         dan 
dekorasi ruangan kelas.

    f. Tips mempersiapkan Games

         Dunia anak adalah dunia bermain, Games adalah kesukaanya, bagaimana    \
       seharusnya games di persiapkan? 

    g. Panggung Boneka

        Maraknya dunia media, panggung boneka tak dapat terkalahkan, anak-anak    
        sangat menyukainya, bagaimana mempersiapkan panggung boneka, bagaimana    
        membuat cerita, mendesain panggung dan bonekanya, serta bagaimana   
        memainkan akan di pelajari di sini.

    h. Sulap untuk mengajar
        Banyak orang menyebut sulap itu mistis, menipu dan penuh dengan kebohongan 
        namun sebenarnya sulap juga bisa di gunakan sebagai alat peraga, anak-anak akan    
        menikmati ppermainanya, dan sangat efektif untuk di gunakan sebagai alat peraga.

Selain program diatas CGC juga  membuat program-program lain seperti lomba guru berprestasi, beasiswa guru dan wisata guru, dilakukan rutin setiap tahun. selain itu ada juga event khusus seperti jambore, camp guru yang disertai outbound.

Ayo segera daftarkan diri anda untuk menjadi anggota dan bagian dari Club ini. 

Cara mendaftar menjadi anggota :
Via email  clubgurucreatif@yahoo.co.id 
Via SMS/wa : 0812 8641 0808
1. Nama,  2. Nama Lembaga, 3 Alamat lengkap, 4 No Hp, 5 Tempat tanggal lahir 

Pendaftaran Anggota  hanya Rp. 50.000,- akan mendapatkan : 

1. Kartu anggota 
2. Buku Pedoman menjadi guru kreatif
3. Tas Go Green
4. Buku mewarnai ( 20 buah )
5. Paket anggota CGC
6. CD Lagu taman kanak kanak

Selasa, 10 Juli 2012

KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK

Kurikulum TK A. SEMESTER 1-2

HARGA 30.000,- DISC. 50% Rp.15.000 ( BELUM Ongkos Kirim )

Kurikulum TK BSEMESTER 1- 2


HARGA 30.000,- DISC. 50% Rp.15.000 ( BELUM Ongkos Kirim ) )

HARGA 30.000,- DISC. 50% Rp.15.000 ( BELUM Ongkos Kirim )

KURIKULUM UNTUK PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini memang sedang bersinar, dimana-mana dari gang-gang perumahan sampai di ruko-ruko, bahkan sepertinya banyak orang yang berlomba-lomba mendirikan PAUD, namun demikina seharusnya bukan hanya berlomba-lomba medirikan atau membuka kelas PAUD dan membanggunya dengan baik, yang menjadi penentu kualitas justru pada kurikulum PAUD itu sendiri.

Tidak sedikit banyak guru PAUD yang mengeluh kenapa anak-anak tidak antusias saat belajar atau saat sedang di ajar. Kami mulai mendapatkan jawabanya kenapa terjadi demikian?

Yang Pertama :
SEKOLAH/GURU KURANG KREATIF SAAT MENGAJAR
Mengajar anak harus kreatif agar anak tidak bosan, sekolah harus kreatif, alat peraga wajib ada di sekolah paud, guru harus berexpresi saat mengajar dll

Yang Kedua :
KURIKULUM HARUS DISUKAI ANAK-ANAK
Bagaimana dan kurikulum yang seperti apa yang di sukai anak-anak? jawabbanya simple saja, anak-anak akan menyukai kurikulum yang menggunakan karakter kartun/gambar yang anak-anak kenal dan gemari.

Buku terbitan HHK
Buku-buku terbitan Happy Holy Kids cukup bagus kami sangat merekomendasikan, bukunya bermutu karena menggunakan gambar animasi dengan karakter yang disukai anak-anak karena kerap muncul di televisi.sesuai dengan dunia anak-anak mudah dipahami dan memudahkan para guru karena mudah untuk dipakai  mengajar, selamat mencoba :
Anda ingin menggunakannya silahkan Informasi Hub :
Kak Puji : 0812 8641 0808

Selasa, 07 Februari 2012

Tips Mengajak Bicara Pada Bayi

PDF Cetak E-mail
1. Jangan Gunakan Kata Ganti
Bayi kecil masih sulit memahami "aku", "saya", "kamu", atau "dia". Itu bisa berarti ayah, ibu, atau nenek, atau bahkan dirinya sendiri, tergantung dari siapa yang mengajaknya berbicara.
Jadi, sebut diri Anda sebagai "Ibu", "Mama", atau "Bunda", tergantung sebutan yang Anda pakai untuk membahasakan diri Anda kepada si bayi. Begitupun sebutan "Ayah", "Kakek", "Nenek", dan lainnya. Anda dan orang lain pun harus menyebut atau memanggil si bayi dengan namanya.

2. Ajukan Banyak Pertanyaan
Penelitian menunjukkan, anak yang orangtuanya banyak berbicara "dengan" mereka dan bukan "kepada" mereka, akan belajar bicara lebih dini. Jadi, beri kesempatan si bayi untuk mengeluarkan suara, apapun jenis suaranya. Salah satunya dengan mengajukan pertanyaan.
Pertanyaannya bisa macam-macam dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Diamkan sebentar setelah Anda mengajukan satu pertanyaan. Tunggu bagaimana reaksinya yang ditunjukkan dengan mengeluarkan berbagai suara. Kala ia merespon, balas kembali. Jikapun ia tak memberi respon, Anda tak usah kecewa. Ajukan saja pertanyaan yang lain.

3. Gunakan Bahasa/Kata Sederhana
Anda boleh menggunakan bahasa bayi seperti "pus" untuk kucing atau "guk guk" untuk anjing, dan lainnya. Yang penting, nantinya Anda menggunakan kata yang sebenarnya. Bahasa bayi, menurut Adi Tagor, tetap bahasa. Hanya artikulasinya lebih sederhana. "Word atau kata bayi tak harus sempurna. Asal ia bisa mengidentifikasikan pada satu benda," terangnya.
Jadi, jangan paksa si bayi mengucapkan kata yang sulit. Kata "mama" dan "papa", misalnya, lebih mudah bagi bayi ketimbang "ibu" dan "ayah". Baik dari segi linguistik maupun fungsi susunannya.
Berbicaralah lebih lambat dan jelas dengan lagu/intonasi yang menyenangkan. Sehingga, si bayi mendapat kesempatan untuk menangkap kata-kata itu dan memahaminya. "Karena semua panca indera baru mengenal, kita beri dosis pelan-pelan. Bicaralah lembut dan jangan bertengkar di depan bayi. Paling cepat usia 2 minggu bayi sudah punya keinginan berkomunikasi. Reaksinya ketawa, dia menangkap dan mencoba meniru, lalu mengoceh. Malah usia sebulan ia sudah bisa mengoceh," papar Adi Tagor.

4. Beri Rasa Tenang
Bayi memiliki bahasa suara instinctual. Artinya, secara naluri ia bisa tahu suara-suara kasih sayang atau bukan. Umumnya ini berhubungan dengan keras-lembutnya suara. Karena itu, jangan bicara pada bayi dengan mengolok atau mengejek, marah, dan kasar. Tapi berilah pujian dengan tulus.
"Kemampuan instinctual sudah ada pada usia 1,5 - 2 bulan. Lewat kedekatan, misalnya dalam gendongan ibu dan lewat suara-suara," terang Adi Tagor. Perasaan ketenangan yang diperoleh saat ini memberi sumbangan pada kemahiran berbahasa atau kemampuan berbahasa yang tumbuh pesat setelah usia setahun.

5. Gunakan Musik Atau Menyanyi
Jangan khawatir bila suara Anda sumbang. Bayi tak akan peduli. Ia akan senang dengan apa pun yang Anda nyanyikan atau musik yang Anda perdengarkan. Umumnya lagu anak-anak bisa diterima oleh bayi. Sambil menyanyi, sertai pula dengan gerakan-gerakan tangan sehingga lebih memberinya makna.
Sering-seringlah mengulangi lagu atau pantun anak setiap hari kendati Anda sudah bosan. Selain si bayi memang suka pengulangan, juga akan membantu proses belajarnya. Ia akan terangsang untuk menirukan meski artinya belum ia mengerti. Pengulangan juga akan membantu bayi mengenali suara-suara khusus. "Mengenal orang lewat timbre atau warna suara, artikulasi, lagu-lagu, intonasi, juga bisa membuat si bayi meniru intonasi bahasa itu," kata Adi Tagor.

6. Pusatkan Pada Kata-kata Tunggal
Setelah si bayi makin besar, mulailah memberi tekanan pada kata-kata tunggal. Misal, "Sekarang Mama akan mengganti popok Adit," sambil Anda mengangkat dan menunjukkan popok kepadanya, "Popok, ini popok Adit." Atau saat Anda berkata, "Sekarang Mama mau membuat jus melon untuk Adit," lalu angkat melon itu dan tunjukkan, "Melon. Ini buah melon."
Tetaplah berbicara dengan bahasa sederhana, jelas, dan lambat. Beri tekanan pada kata-kata yang sering dipakai dalam hidup bayi sehari-hari. Selalu berhenti sebentar sebelum Anda mengatakan kata selanjutnya, agar bayi punya banyak waktu untuk mengendapkan kata-kata Anda.

7. Gunakan Buku & Mainan
Bayi usia di atas 3 bulan sudah bisa diajak "membaca". Gunakan buku cerita bergambar, ia pasti akan tertarik. Tunjukkan gambar-gambar itu sambil dijelaskan. Lalu tanyakan, "Mana bola?", misalnya. Kelak ia akan mampu menunjukkan gambarnya.
Bisa pula dengan menggunakan mainan. Kebanyakan bayi sejak umur 6 bulan suka melihat wajahnya di depan cermin, lalu ia akan mengeluarkan suara-suara dari mulutnya. Beri ia mainan cermin kecil yang pinggirannya terbuat dari plastik. Tapi hati-hati, jangan biarkan ia bermain cermin sendirian.
Jika usianya sudah mencapai 12 bulan, Anda dapat memberinya telepon-teleponan atau boneka yang bisa bicara. Ini akan mendorongnya untuk bercakap-cakap.

8. Kalimat Perintah
Penting bagi bayi untuk belajar mengikuti perintah sederhana. Misalnya, "Cium Mama," atau "Lambaikan tangan," atau "Tolong berikan boneka itu pada Mama," dan sebagainya. Tentu ia tak akan segera melakukan perintah Anda. Dengan pengulangan sambil memberi contoh, lama-lama ia akan melakukannya. Tapi kalau ia sudah "mahir", sebaiknya Anda jangan tergoda untuk memperlakukan ia bak "ikan lumba-lumba" yang sudah dilatih dan meminta ia untuk melakukan "pertunjukan" mutakhirnya setiap kali ada pengunjung.
(Stumbleupon/AnakBayi)

BOLEH MENGHUKUM ANAK, SELANJUTNYA?....

M enghukum ‘harus’ dilakukan selanjutnya cukup mengancam, tidak perlu dan tidak harus selalu menghukum. Jadi misal anak nakal, dulu kita puk...